29 Des 2010

Narmada Pulau Lombok

Misteri Air Awet Muda
Ani Budianto
| 02 September 2010 | 14:47
Total Read
256
Total Comment
81
1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat.

Pulau Lombok memiliki pesona tersendiri dengan kebudayaan dan adat istiadat serta alam yang indah dan eksotik, banyak menawarkan kesempatan untuk menikmati swasana liburan dan tempat untuk menyepi dari kesibukan rutinitas hidup di kota metropolitan, pantai sengigi memiliki panorama pantai yang indah untuk menikmati sunset  serta  keunikan Tanjung A’An pantai bersih dengan pasir putih sebesar biji lada , dan Gili Trawangan , Gili Air yang menjadi primadona bagi turis manca negara.
Pergi ke Pulau Lombok jangan lupa Ke Narmada apalagi bagi yang masih jomblo agar cepat mendapat jodoh , Narmada terkenal dengan mata air awet muda dibangun pada tahun 1727 mata air ini berasal dari aliran gunung Rinjani dan disekeliling area itu terdiri dari beberapa kolam besar maupun kecil yang memiliki cerita misteri di masa lalu , konon dulu digunakan sebagai tempat permandian para raja .
Sebelum memasuki bangunan semacam pura kecil ukuran 3X4 tour guide memberikan pengarahan terlebih dahulu , semua kelompok tour harus bersikap hening bagi wanita yang sedang mentruasi tidak diperkenankan masuk , setiap peserta tour diwajibkan memakai kain dan ikat pinggang berwarna hijau dan kuning yang sudah disediakan disana , kemudian guide memberikan sesaji kepada juru kunci lalu dengan khusu juri kunci memanjatkan doa kepada Sang Dewata , setelah itu peserta tour diperbolehkan menggambil air dari pancuran yang berbentuk seperti arca , atau mencuci muka  boleh juga airnya diminum karena airnya jernih .
Perjalanan kami lanjutkan menuju Lingsar  dan memasuki pura seperti biasa kami harus mengunakan kain dan ikat pinggang , disana ada pancuran mata air yang berasal dari gunung Rinjani dan disekeliling mata air itu ada tumpukan batu yang diberi kain kuning menurut cerita batu itu dikeramatkan guide menjelaskan bahwa batu itu berasal dari atas gunung Rinjani yang dibawa oleh para tetua , konon setiap orang yang mendaki gunung Rinjani belum tentu berhasil kembali pulang , seandainya pulang mereka harus membawa batu dari gunung Rinjani , disekitar mata air ada ikan langka jika kita beruntung ikan itu akan menampakan diri dan kita harus memberi makan telur bebek asin .
Seperti biasa sebelum kami mengambil air atau sekedar cuci muka peserta tour diberi pengarahan , satu persatu semua  mencuci muka ketika Aku sedang cuci muka rasanya dari depan ada yang mendorong  badan  Aku  , sehingga kedua kaki tidak memiliki keseimbanggan rasanya badan ini terpelanting kebelakang , namun tak disangka kedua tangan kiri dan kanan ada yang memegangginya ketika  Aku melihat ternyata guide dan suami yang menolong , kalau tidak ada mereka bagian belakang kepala sudah terbentur batu , lemas rasanya  Aku hanya berdoa dan mengucap syukur , bahwa Tuhan masih melindungi dan menjaga .
Sambil menahan rasa sakit di lenggan kiri dan kana tiba tiba teman sesama tour bercanda sambil berbisik di telingga … Ci … kalau sudah dapat jodoh apa bisa dapat jodoh lagi …  Aku hanya tersenyum , sesampai di hotel Aku langsung membersihkan badan dan ternyata di pakaian dalam Aku ada plek mentruasi … oh .. mungkinkah ini yang menyebabkan kejadian tragis tadi , ternyata adat dan tradisi tidak boleh dilanggar baik disengaja atau tidak kita harus mentaatinya dan  menggambil hikmah dari kejadian ini , Aku langsung beristirahat di balik bed cover karena besok harus melanjutkan perjalanan kembali menuju pulau Bali .
Diary , Over land Jawa Bali Lombok 2002

Sebarkan Tulisan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar