Panggilan haji telah bergema ke segenap penjuru dunia. Panggilan ini bukan berupa genderang yang terdengar saat berperang. Bukan pula tiupan terompet pada saat penggantian tahun. Ini langsung dari Sang Pencipta alam semesta, Sang Pemeberi Rahmat dan kehidupan di seluruh jagat raya.
Jutaan umat pun menyambutnya. Dari berbagai negeri mereka beramai-ramai datang dengan berbagai cara, menuju satu titik, dengan satu tujuan, satu seruan kerinduan…, “Labbaik Allahumma Labbaik… Labbaika La Syarika Laka Labbaik…”
Ribuan malaikat ALLAH pun mengangkut di pundak-pundak mereka kidung jawaban para hamba ALLAH atas panggilan cinta, untuk dihamparkan di Arasy Laisa Kamitslihi Syaiun.
Betapa bahagianya mereka kerana terpilih sebagai tamu ALLAH yang tertulis langsung di Lauhil Mahfuz. Bukan kerana kaya, tampan, ataupun berpangkat. Tetapi kerana taqwa dan percaya akan ALLAH Yang Esa.
Mereka bukan saja akan mencium Hajar Aswad, mengitari Ka’bah, dalam luapan cinta yang mendalam. Mereka bukan saja akan berjajar memenuhi Masjidil Haram. Tetapi mereka juga akan shalat berjemaah dengan semua nabi dan rasul, segenap awliya’, jin-jin mukmin-muslim, bahkan dengan debu-debu dan kehangatan matahari, yang semuanya bertasbih.
Siapa pun yang pernah merasakan kehangatan kasih Sang Khaliq, pastilah ingin senantiasa berkunjung ke rumah-NYA. Dan rasa inilah yang senantiasa menyelimuti hati hamba-hamba-NYA yang shalih, yang tinggi derajat taqwanya serta sangat dekat dengan ALLAH, para kekasih ALLAH.
Bagi mereka, haji bukan sekadar ritus untuk mematangkan dan menyempurnakan rukun Islam. Melainkan, lebih daripada itu, sebuah kunjungan kepada Sang Kekasih Sejati.
(more…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar