29 Des 2010

Filsafat Cinta

ReviewReviewReviewfilsafat cintaJun 17, '08 4:33 AM
for everyone
Category:Other
Cinta bisa disembunyikan, tapi..cinta tidak bisa dibungkam,
maka..katakanlah selagi ada kesempatan..atau kau akan kehilangan dan menyesal...
Cinta menerima apa adanya..mencintai karena adanya perubahan, bukan cinta namanya..melainkan perjanjian.
Dalam cinta tidak ada perjanjian,melainkan keikhlasan. Cinta penuh maaf dan rela berkorban demi yg tercinta bahagia .
Mencintai karena ingin balasan, bukan cinta namanya..melainkan pamrih.Dalam cinta tidak ada pamrih melainkan ketulusan. Cinta penuh keindahan meskipun..hanya dalam khayalan.
Jangan mencari jawaban cinta dengan logika, tapi..tanyalah hati tentang perasaan cinta dan carilah pembenarannya melalui logika.
Jika terus memaksakan keyakinan untuk diterima, Tanya pada diri..apa itu benar cinta..? cinta tidak bermain dengan logika, tapi rasa untuk selalu membuat bahagia, apapun bentuknya.
Jangan salahkan perasaan cinta seseorang terhadapmu..karena ia pun tidak pernah tau tentang rasa cinta yg tumbuh itu.
Jangan kau benci karena cintanya padamu..karena ia pun tersiksa..karena rasa cinta itu padamu.
Jangan kau ambil kesempatan karena cintanya terhadapmu, karena
sesungguhnya kau telah berbuat dzolim karena cintanya terhadapmu
Cinta adalah anugrah Allah yg diberikan kepada hambaNya..yg penuh
keindahan dan hanya bisa dirasakan.....
Dengan cinta orang bisa menutupi luka
Dengan cinta orang bisa menyembuhkan luka
Dengan cinta orang masih bisa berharap
Karena cinta manusia masih mempunyai mimpi
Karena cinta manusia bisa terluka
Karena cinta manusia bisa bahagia
Cinta sejati adalah cinta yg tidak pernah mengharap untuk dibalas.
Cinta sejati hanya memberi walau tanpa menerima. Cinta sejati bisa terluka, tapi tidak kuasa memberikan luka.
Hanya cinta Sang Pencipta yg tak pernah mengharap balasan.
Hanya cinta Sang Khalik yg tak pernah pamrih.
Hanya cinta Sang Pencinta itu sendiri yg selalu setia. Maka cintailah Dia..maka engkau tak akan dikecewakan.
Cintailah Dia, karena cintamu akan terbalas. Cintailah Dia..karena Dia selalu setia. Cintailah Dia..karena kau akan bahagia....
Prev: KASIH IBU
Next: Shi Sang Chi You Mama Hau"


Senin, 09 Juni 2008

Filsafat Cinta

Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?" Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,"Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?" Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

0 komentar:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar